Sunday, March 19, 2017

10 Bangunan Gereja Paling Unik di Indonesia | Part 1

Gereja sebagai tempat peribadatan bagi umat Kristen dan Katolik memiliki bentuk bangunan yang berbeda-beda di setiap daerah. Tak jarang juga, gereja-gereja di Indonesia banyak mengadopsi unsur budaya lokal, yang selain menambah estetika, juga membuatnya terlihat unik dibanding bangunan gereja-gereja lainnya. Berikut ini 10 bangunan gereja yang paling unik yang ada di Indonesia.

1. Gereja Ayam


Gereja Ayam merupakan bangunan gereja paling unik yang ada di Indonesia. Bukannya mengadopsi bentuk gereja di Eropa atau gereja umum di Indonesia, gereja ini justru dibangun dengan bentuk yang mirip dengan seekor ayam. Meskipun disebut mirip ayam, dan warga menamainya Gereja Ayam, sesungguhnya gereja yang sudah tidak terpakai ini mempunyai bentuk burung merpati. Gereja Ayam terletak di Magelang, Jawa Tengah. Gereja ini juga sempat digunakan dalam syuting film Ada Apa Dengan Cinta? 2.

2. Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Palasari


Bila kita bicara tentang bangunan gereja yang unik, tentu saja kita akan bicara tentang gereja di Bali. Ada banyak bangunan gereja unik di Bali, salah satunya Gereja Paroki Hati Kudus Yesus di Palasari. Gereja ini merupakan salah satu gereja Katolik di Bali yang dibangun dengan gaya arsitektur khas Bali. Selain memiliki bentuk bangunan yang unik dan menonjolkan ciri khas budaya Bali di setiap ornamennya, keunikan lainnya adalah keberadaan umatnya yang hidup dalam struktur sebuah desa adat Pemaksan bernuansa budaya Bali bernafaskan Katolik.

3. Gereja PNIEL Blimbingsari


Sekilas melihat bangunan gereja ini, orang pasti berpikir ini adalah pura. Tidak seperti bangunan gereja kebanyakan, Gereja PNIEL Blimbingsari justru terlihat seperti pura dibanding bangunan gereja pada umumnya. Gereja PNIEL Blimbingsari adalah Gereja Protestan yang dibangun dengan mengadopsi bangunan pura lengkap dengan pelatarannya. Selain memiliki arsitektur budaya lokal, hal unik lainnya dari gereja ini kamu bisa melihat umat kristiani menggunakan pakaian adat Bali saat kebaktian, pendeta yang memimpin kebaktian dengan Bahasa Bali, serta dipakainya gamelan Bali untuk mengiringi pujian-pujian.

0 komentar:

Post a Comment